Jumat, 09 Desember 2011

Tutorial: How to Coloring Manga with Photoshop (Bagaimana Mewarnai Gambar Manga dengan Photoshop)


Hola sobat Bloggers! Pada postingan kali ini Kece' akan membahas bagaimana caranya mewarnai gambar Komik atau Manga dengan menggunakan Photoshop. Alat dan bahan yang diperlukan tidak susah kok, cuma bermodal aplikasi Adobe Photoshop (minimal Photoshop 7) dan sabar, he he...
Yuk dimulai...

1. Siapkan gambar manga atau komik, boleh buat sendiri atau searching sama Om Google juga banyak. Untuk tutorial ini saya gunakan gambar salah satu character manga favorit saya. Yup… Naruto. Ingat, gambarnya harus "Black & White" alias Hitam-Putih.


2. Buka Adobe Photoshop (saya pakai Adobe Photoshop 7) kemudian masukkan gambar yang ingin diwarnai. Mula-mula rubah mode Image-nya menjadi RGB agar nantinya dapat di-edit dengan semua warna yang kalian inginkan. Pilih menu Image>Mode>RGB color.


3. Duplikat layer aktif dengan meng-klik kanan layer Background kemudian pilih Duplicate layer. Layer baru akan bernama Background copy.


4. Pada layer Background copy rubah mode layer menjadi Multiply, klik tanda panah pada tab layer yang tadinya Normal kemudian pilih Multiply.


5. Nah sekarang mulai proses pewarnaan. Buat layer baru di antara layer "Background" dan layer "Background copy". Beri nama layer tersebut dengan nama “Rambut”. Ingat, layer harus berada diantara layer Background dan Background copy, kalau tidak gambar dasar hitamnya bisa ikut kewarna nanti.



6. Aktifkan layer Background copy dengan meng-klik layer tersebut, kemudian dengan Magic Wand tool (W), select area rambut dan kening. Gunakan Shift + klik untuk menyeleksi bagian yang berbeda. Masih dalam mode select, aktifkan kembali layer "Rambut" dengan cara meng-klik layer tersebut, pilih warna yang kalian inginkan untuk rambut kemudian tekan Alt + Backspace. Ting-tong! Rambut Naruto pun berubah warna.



7. Hilangkan seleksi dengan klik menu Select>Deselect atau Ctrl + D, kemudian dengan menggunakan Brush tool (B) isi bagian-bagian tepi yang belum di warnai oleh proses select tadi.


8. Setelah selesai dengan proses merapikan warna, langkah selanjutnya adalah mengunci layer "Rambut" tersebut agar ketika proses pewarnaan lainnya di jalankan tidak akan mempengaruhi hasil layer "Rambut" yang sudah di kerjakan tadi. Caranya, klik icon "Lock Transparent Pixels" pada tab layer dan tanda gembok kecil pun akan muncul yang menandakan layer telah terkunci. Kalian bisa membuka kunci layer tersebut dengan meng-klik icon yang sama jika ingin merubah warna rambut atau merapikan kembali warna kapan saja.


9. Selanjutnya dengan warna yang lebih gelap, gunakan Brush tool (B) untuk membuat bayangan atau shadow pada rambut agar terlihat lebih muantepp… Gunakan juga metode yang sama untuk membuat Highlight atau pantulan cahaya dengan warna yang lebih terang.


10. Setelah selesai dengan rambut, lakukan hal yang sama (step 5-9) untuk "Kulit," "Ikat kepala" dan "Mata" atau bagian lainnya. Jangan takut jika hasil seleksi kalian melewati batas seperti gambar dibawah. Kalian dapat membereskannya dengan menggunakan Eraser tool (E) dan Brush tool (B). Dan selalu ingat agar mengunci layer setelah selesai mewarnai agar tidak mempengaruhi bagian yang lainnya.



11. Setelah semua bagian selesai, step berikutnya adalah membuat mata Naruto lebih “Nyala!”. Buat layer baru di atas layer Background copy, beri nama “Mata 2”, kemudian dengan warna dasar putih dan Brush tool (B), buat lingkaran di ujung bola mata (akan lebih bagus kalau garis hitam luarnya ikut terhapus), dan satu lagi dengan ukuran yang lebih kecil di bawahnya.


12. Final step, warnai Background sesuka kalian dan gambar Manga kalian pun jadi.



Mudah kan? Hasilnya pun tidak kalah dengan gambar-gambar yang beredar di Internet. Selamat mencoba! (Okey mi jhi?!)

Senin, 08 Agustus 2011

Mau Meneliti; nyari judul penelitian atau masalah penelitian?

Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan gak “menelurkan” postingan (Ayam kali…), akhirnya ada juga bahan buat ditulis. Berawal dari rasa kepedulian terhadap sesama mahasiswa yang kurang beruntung (ngaco…), alias dari para junior yang sering banget minta di carikan judul penelitian, akhirnya Kece’Byurr kepikiran untuk nulis postingan ini. Bukannya gak mau bantu cariin judul, tapi alangkah baiknya kalau buat sendiri, ilmunya dapat dan yang pastinya kita jadi lebih paham tentang gimana sih penelitian itu sebenarnya. Meskipun mungkin gak sebagus saran dari dosen tapi harapan saya paling tidak tulisan ini bisa membantu sedikit.

Okeh, let’s start.

Umumnya sih teman-teman yang lagi mau nyusun proposal mungkin lebih milih nyari judul penelitian daripada repot-repot putar otak untuk bikin sendiri. Biasanya nyari referensi judul dari skripsi-skripsi terdahulu para senior yang sudah tamat, hunting di perpustakaan kampus, dan yang paling sering bertanya sama Mbah GOOGLE. Untuk alasan praktis sih mungkin iya. Tapi kalau menurut saya pribadi agak kurang bermanfaat. Alasannya? Terbukti (meskipun tidak semua mahasiswa), kebanyakan pada saat seminar proposal tidak dapat menjawab pertanyaan dari penguji yang menanyakan tentang apa yang akan dilakukan nanti pada saat penelitian, atau alasan kenapa mengambil judul penelitian tersebut (termasuk saya, maklum pada saat itu masih Pewowi alias goblok…). Kebanyakan yang keluar adalah jawaban asal-asalan dan ngaco, hal ini tentu tidak akan terjadi kalau saja kita mengetahui seluk beluk penelitian yang akan kita lakukan, Ya toh? (ce ileh, kayak yang sudah ahli saja…)

Salah satu dosen saya pernah menyarankan, “Penelitian yang bagus itu bukan berawal dari judul, tapi dari masalah yang akan kamu teliti”. Sebelum kita mulai men-Kece’byurr-kan diri dalam kubangan lumpur penelitian (Sapi kale…), kita harus tahu dulu masalah apa yang akan dijadikan landasan untuk penelitian kita. Kalau masalahnya sudah dapat, membuat judul akan jauh lebih mudah. Dan bukan cuma dapat satu judul untuk satu masalah, malah bisa jadi dua judul penelitian, bahkan lebih!

Nah, pertanyaannya sekarang, gimana caranya cari masalah? Gampang! Bakar saja rumahnya orang! Pasti langsung dapat masalah sama pihak yang berwajib, wkwkwk… (Just kidding…).

Ada banyak cara untuk menentukan masalah yang akan kita teliti, tapi saya akan share yang saya gunakan untuk penelitian saya saja, soalnya kebanyakan bos! Sebagai referensi saya sarankan untuk membaca buku “Practical Research Methods: A user-friendly guide to mastering research techniques and projects” oleh Dr. Catherine Dawson (2002). Bukunya sih full English, so harus siapin kamus bagi yang gak terlalu paham sama bahasa inggris, he he…

Yuk lanjut… Mula-mula, luangkan waktu untuk tenang dan berpikir tentang penelitian anda. Kenapa harus meluangkan waktu? Ya kan harus mikir dulu, dan berpikir itu butuh waktu dan ketenangan, kalau tidak ide-ide tidak akan muncul (kecuali bagi orang yang biasa berpikir dibawah tekanan…). Nah, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah ambil kertas dan pensil atau pulpen untuk membuat kerangka pikiran anda.

Nah sekarang bagian utamanya, yaitu bertanya alias “asking question” pada diri anda sendiri. Anda bisa menggunakan rumus “WH Questions” alias rumus “5W+1H” yaitu:

What; apa yang ingin anda teliti?
Why; kenapa anda ingin meneliti atau apa tujuan anda meneliti?
Who; siapa yang akan menjadi partisipant atau responden penelitian anda?
Where; dimana anda akan melakukan penelitian?
When; kapan anda akan mulai meneliti? dan,
How; bagaimana proses atau cara anda meneliti nanti?

Yuk bahas satu persatu…

1. What?
Apa yang ingin anda teliti? Pertanyaan ini harus dijawab se-spesifik mungkin, karena kesalahan yang sering terjadi adalah apabila kita tidak membuatnya spesifik maka topik penelitian kita akan terkesan terlalu meluas yang nantinya akan menimbulkan kerancuan, namun jika terlalu sempit juga akan menimbulkan kesulitan dalam penjabarannya nanti. Solusinya, anda dapat “merangkum” jawaban anda dalam satu kalimat yang jelas dan padat atau membuat beberapa kata kunci. Usahakan juga agar mebuat topik penelitian yang nantinya mudah anda lakukan alias tidak mempersulit diri anda.

2. Why?
Kenapa anda ingin meneliti? apa tujuan anda meneliti? mungkin alasannya “ya karena harus!”, udah semester akhir, disuruh dosen, bla… bla… bla…. Tapi jawaban yang di inginkan di sini adalah kenapa anda tertarik dengan topik tersebut, kenapa anda termotivasi untuk melakukan penelitian tersebut. Mungkin karena anda menemukan kekeliruan dalam penelitian sebelumnya dan anda ingin mencoba menutupinya? Anda mungkin ingin mencoba suatu teknik baru dalam proses pembelajaran dan melihat keefektifannya? Mungkin juga anda ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan teknik tertentu? Atau mungkin anda ingin mengetahui persepsi siswa tentang teknik belajar tertentu? Apapun alasannya, pikirkan baik-baik dan usahakan agar jawaban anda singkron dengan topik yang telah anda buat di atas, karena kalau tidak ntar malah penelitian anda Enjel alias Enggak jelas!

3. Who?
Sudah jelas pertanyaan ini merujuk pada respondent atau subjek penelitian anda. Anda tidak perlu memikirkan masalah berapa seharusnya jumlah responden yang akan anda ambil. Pikirkan saja dulu siapa yang akan anda teliti. Mungkin siswa, guru, atau mungkin hal lain.

4. Where?
Dimana anda akan melakukan penelitian anda? Untuk hal ini usahakan agar tidak membebani anda dari segi materi (uang) dan waktu agar penelitian anda nanti akan jadi lebih mudah. Mungkin anda memilih tempat yang dekat dengan rumah anda, atau paling tidak mudah dijangkau dengan kendaraan.

5. When?
Kapan anda akan melakukan penelitian anda? Menjawab pertanyaan ini akan membantu anda untuk mengetahui apakah penelitian yang akan anda lakukan nanti dapat anda lakukan dalam batas waktu yang anda tentukan. Kapan anda akan mulai mempersiapkan penelitian, kapan anda akan bertindak (action) untuk penelitian anda, kapan anda akan mengumpulkan data, kapan anda akan menganalisis data, apakah tidak berbenturan dengan jadwal respondent anda, dan sebagainya. Pikirkan baik-baik dan anda akan menghemat waktu anda dalam meneliti nantinya.

Setelah anda menjawab pertanyaan 5W ini, cobalah untuk merangkum semua jawaban anda dalam satu kalimat yang jelas dan padat. Nah! Anda telah berhasil membuat judul penelitian anda! Setelah selesai anda perlu membawanya ke dosen atau siapa saja yang anda anggap kompeten dalam penelitian untuk menanyakan apakah judul anda tidak rancu atau mungkin ada yang perlu di revisi lagi.

Jika anda berhasil dalam tahapan diatas maka tahapan 1H berikutnya yaitu How? atau bagaimana anda akan meneliti nantinya akan jauh lebih mudah. Anda tinggal perlu memikirkan apa yang akan anda lakukan nanti pada saat penelitian. Metode apa yang akan anda gunakan? Berapa banyak populasi dan sampel yang akan anda ambil? Instrument apa yang akan anda gunakan (jika ada), bagaimana anda akan mengumpulkan data? Bagaimana anda menganalisis data? Teknik apa yang akan anda gunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data, dan sebagainya. Untuk masalah ini akan Kece’ bahas pada postingan selanjutnya (Insya Allah).

Berikut adalah contoh kerangka berpikir yang pernah saya buat:

1. What?
Saya ingin melakukan penelitian tentang pengajaran, saya tertarik dengan teknik JIGSAW dan ingin mencoba apakah cocok atau efektif digunakan dalam pengajaran Reading (membaca) dalam pengajaran bahasa inggris, khususnya dalam membaca teks narasi. Jadi sebagai awalnya saya buat beberapa kata kunci:
Teknik JIGSAW, Reading (membaca), teks narasi (cerita), efektif atau tidak?,
2. Why?
Karena saya melihat (tentunya setelah dilakukan observasi awal dulu) bahwa kemampuan membaca siswa masih rendah, masih amburadul, terbata-bata, dan sebagainya. Dan saya juga ingin mencari tau apakah dengan menggunakan teknik JIGSAW dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa.
3. Who?
Jelas saya akan meneliti siswa, namun akan saya fokuskan untuk siswa SMP.
4. Where?
Di SMP SUKASUKA saja ah , yang dekat dari rumah (nama SMP nya gak usah di ikuti, cuma contoh...).
5. When?
Pas tahun ajaran baru saja, target penelitiannya sekitar 3 – 4 minggu (bisa gak ya?).

Nah, dari jawaban-jawaban tersebut di atas, judul-judul penelitian yang kemudian saya dapatkan atau rancang:
1.THE EFFECT OF USING JIGSAW TECHNIQUE ON STUDENTS’ READING ABILITY IN READING NARRATIVE TEXT AT VIII GRADE OF SMP SUKASUKA (efektifitas penggunaan teknik jigsaw pada kemampuan membaca teks naratif siswa kelas VIII SMP SUKASUKA). untuk Penelitian Experiment.
2. IMPROVING STUDENTS’ READING ABILITY IN READING NARRATIVE TEXT USING JIGSAW TECHNIQUE AT VIII GRADE OF SMP SUKASUKA (meningkatkan kemampuan membaca teks naratif siswa dengan menggunakan teknik JIGSAW pada kelas VIII SMP SUKASUKA). untuk Penelitian Tindakan Kelas/ Action Research.
3. THE CORRELATION BETWEEN THE USE OF JIGSAW TECHNIQUE AND STUDENTS’ READING ABILITY IN READING NARRATIVE TEXT AT VIII GRADE OF SMP SUKASUKA (hubungan antara penggunaan teknik JIGSAW dengan kemampuan membaca teks naratif siswa kelas VIII SMP SUKASUKA). untuk Penelitian Korelasi.

Fiuhhhh… Gimana? Cukup mudah bukan?
Nah, sekian dulu untuk postingan kali ini. Pembahasan selanjutnya akan Kece’ lanjutkan di postingan berikutnya. Semoga dapat membantu teman-teman semua dan selamat mencoba.

NB: kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat di harapkan dari para pembaca, maklum masih dalam proses belajar. Okeymi jhi!? ^_^

Senin, 08 November 2010

Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.

Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang saja ya?".

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan heran ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya. Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya kebiasaan seperti ini?" Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, peduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya dan keluarganya. Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.

Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli... betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!

“Kopi asin yang ada gunanya...”

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata...

"Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin. Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.”

“Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.”

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?

Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."

Kadang Anda merasa Anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat Anda tentang seseorang itu bukan seperti yang Anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi. “Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.”