(Sebuah renungan untuk kita semua, terutama untuk penulis sendiri).
Pernahkah kamu cemburu? Bagaimana perasaan kamu kalau cemburu? Bayangkan saja misalnya teman kamu mendapatkan sesuatu yang spesial yang kamu juga sangat mengharapkannya, atau misalnya kamu sedang jalan-jalan di suatu tempat, kemudian kamu melihat pacarmu sedang jalan bergandengan tangan dengan orang lain!? (Oh No!)
Cemburukah kamu? Jika ya, sudah barang tentu akan timbul perasaan “Ngguuak Enak!”, marah, kesal, benci dan sebagainya yang bermula dari kecemburuan itu. Bahkan kamu dapat melakukan sesuatu yang diluar pemikiran kamu.
Kamu bisa saja merampas hak teman kamu, atau “Metidu” alias Adu Jotos dengan orang yang berani-beraninya jalan dengan pacar kamu, atau bahkan sampai mencelakakan orang lain karena cemburu (Naudzubillah min dzalik).
Itulah kira-kira yang tanpa kamu sadari dapat terjadi. Lalu… Pernahkah kamu bayangkan bagaimana jika Allah cemburu kepada kita? Kita, ummat manusia khususnya ummat muslim diperintahkan oleh Allah untuk menyembah HANYA KEPADA-NYA. Namun yang terjadi sekarang adalah kita lebih menuhankan dunia. Saya, Anda, dan kebanyakan ummat muslim di dunia ini tanpa disadari telah melupakan kodrat kita sebagai seorang hamba Allah. Kita sudah terlalu banyak berbuat dosa, salah dan khilaf. Kita terlalu asyik dengan urusan dunia kita, hingga kita melupakan kewajiban kita sebagai seorang hamba untuk beribadah dan menyembah kepadaNya. Sadarkah kita bahwa kita telah membuat Allah begitu cemburu? Sampai-sampai Allah menimpakan kemurkaannya kepada kita?
Tidaklah mengherankan mengapa seringkali kita ditimpa musibah dan bencana, serta masalah yang tak kunjung usai. Semua itu hanya merupakan “sentilan kecil” dari Yang Maha Kuasa agar kita sadar, agar kita tahu, agar kita mengerti, bahwa kita sudah terlalu jauh melupakan kodrat kita.
Oleh karena itu sobat, mari di momentum Bulan Ramadhan ini, kita tingkatkan ibadah kita kepada Allah, memohon ampun kepada Allah, menghambakan diri kepada Allah. Bukan hanya terbatas di bulan ramadhan ini saja, tapi tentunya diharapkan dapat berlanjut di sebelas bulan berikutnya. Agar Allah tak lagi cemburu, agar Allah mengganti kemurkaanNya dengan rahmatNya. Bukankah Allah itu Ar-Rahman dan Ar-Rahiim?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar